BIOS Akan Segera Punah, Saatnya Beralih ke UEFI?

Basic Input/Output System (BIOS) adalah program firmware bawaan motherboard yang berguna untuk memeriksa kelengkapan dan fungsi komponen komputer serta menjalankan sistem operasi dari harddisk atau media lain yang terpasang.

Selama 36 tahun menemani seluruh komputer di dunia, perangkat lunak BIOS akan segera punah dan digantikan oleh Unified Extensible Firmware Interface (UEFI). UEFI diyakini lebih canggih dan kebal terhadap peretasan.

Intel selaku salah satu inisiator standar UEFI akan menghilangkan BIOS pada 2020 mendatang. Efeknya, komputer yang dibekali UEFI baru tanpa modul CSM tidak akan bisa menjalankan OS atau software lawas 32-bit karena memang tak didukung oleh UEFI.

Beberapa hardware tua seperti harddisk, kartu network, atau kartu grafis juga tak bisa berjalan karena belum adanya kompatibilitas dengan UEFI dan masih membutuhkan dukungan BIOS lawas.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi dihilangkannya dukungan BIOS. Salah satunya adalah keamanan. UEFI lebih kebal terhadap upaya peretasan dengan Secure Boot yang mencegah hacker mengutak-atik isi harddisk sistem operasi. Secure Boot hanya bisa aktif jika CSM dimatikan. Selain itu, kinerja UEFI juga lebih cepat serta mendukung aneka macam hardware modern nantinya.

BIOS juga tidak bisa melakukan booting dari harddisk dengan kapasitas lebih dari 2,1 terabyte, sementara UEFI mendukung harddisk dengan kapasitas hingga 9,4 zettabytes (9.400.000.000 terabyte).